CARA BUDIDAYA TANAMAN KELOR (MORINGA OLEIFERA)
TANAMAN
KELOR (MORINGA OLEIFERA)
Penelitian terhadap manfaat tanaman mulai dari kulit batang,
daun, buah sampai bijinya, sejak awal tahun 1980-an telah dimulai. Ada sebuah
laporan hasil penelitian, kajian dan pengembangan terkait dengan pemanfaatan
tanaman kelor untuk penghijauan serta penahan penggurunan di Etiopia, Kenya,
dan Somalia oleh tim Jerman, di dalam berkala Institute for Scientific
Cooperation, Tubingen, 1993.
Ø PEMBIBITAN POHON KELOR
Pembibitan Kelor ini dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1. MELALUI
BIJI
Pada metode
ini anda harus memastikan mendapatkan biji yang baik dan berasal dari tanaman
yang sehat. Dengan cara mengambil polong kelor yang sudah tua (hampir busuk)
kemudian diambil bijinya. Jemur biji kelor yang sudah diambil dibawah terik
matahari selama kurang lebih 5 jam. Setelah kering, ambil dan simpan ditempat
sejuk dan kering. Buatlah tempat persemaian dari polybag plastik kecil untuk
menumbuhkan biji. Kemudian Tanam biji dalam polybag lalu tunggu hingga tumbuh.
Jika tunas sudah tumbuh dalam polybag maka anda harus rajin menyiraminya agar
tanaman kelor cepat tumbuh dan jangan lupa stelah biji dimasukan ke polybag
siram dengan air secukupnya.
Keuntungan
metode ini :
·
Didapat
bibit tanaman yang unggul dan tahan penyakit sesuai bibitnya
·
Perakaran
tanaman lebih sempurna sehingga tanaman akan lebih kokoh
Kekurangan
metode ini : Waktu penumbuhan
yang lebih lam
2. CARA
STEK
Metode ini
lebih mudah untuk segera menghasilkan bibit kelor yang siap tanam. Caranya
ialah pilih pohon kelor besar yang sehat. Ambil batangnya yang tidak terlalu
tua ataupun terlalu muda sepanjang 50-70 cm. Anda bisa mengambil beberapa
batang sekaligus. Siapkan polybag plastik sebagai media pot. Tancapkan batang
batang kelor tadi pada pot polybag. setelah itu polybag terus disirami dan
dijaga kelembaban tanahnya. Jika batang kelor sudah menumbuhkan beberapa tunas
artinya pembibitan berhasil. Tunggu sampai daunnya agak besar setelah itu baru
dipindahkan ke lubang tanam.
Keuntungan
metode ini : Waktu
penumbuhan lebih cepat
Kekurangan
metode ini : Tanaman
kurang tahan penyakit dan perakaran yang tidak kokoh.
Jika bibit
sudah siap tanam maka langsung dipindah ke lubang tanam yang sudah disiapkan.
Ø PEMBUATAN LUBANG TANAM
Buatlah lubang tanam dengan
diameter antara 50 – 70 cm dengan kedalaman 50cm.
Ø PEMBERIAN PUPUK DASAR
Berikan
pupuk organik sebagai pupuk dasarnya. Anda bisa memanfaatkan pupuk kandang atau
kompos. Masukkan pupuk organik secukupnya dalam lubang lalu tutup dengan tanah
hingga 3/4 lubang. Setelah itu lubang tanam dibiarkan minimal 2 minggu agar
pupuk didalam tanah terurai terlebih dahulu.
Ø PENYIRAMAN
Penyiraman dapat dilakukan 5 – 7 hari sekali tergantung tingkat
kadar air dalam tanah. Jangan sampai air disekitar akar pohon menggenang dalam
waktu lama karena dapat mengakibatkan busuknya akar. Usahakan saja tanahnya
selalu basah. Meski tanaman kelor dewasa tetap bisa hidup tanpa disirami, namun
dengan dijaga suplai airnya tanaman akan tumbuh lebih subur.
Ø PEMUPUKAN SUSULAN
Lakukanlah pemupukan susulan 1 – 2
bulan sekali untuk menjaga suplai unsur hara dan nutrisi bagi tanaman kelor.
baik menggunakan campuran pupuk kimia dan organik atau Untuk menghemat biaya
gunakan pupuk kandang yang dikubur disekitar akar dengan jarak sekitar 50 – 80
cm dari akar tanaman dewasa.
Ø PANEN DAUN
Panen daun
kelor bisa dilakukan jika tanaman sudah tumbuh besar dan menghasilkan banyak
daun. Ada beberapa hal penting yang harus dilakukan pada saat panen daun kelor
seperti berikut ini :
Hal-hal yang
perlu diperhatikan :
·
Gunakan alat-alat
yang tajam seperti gunting, sabit atau alat-alat lainnya untuk memanen daun
guna menghindari kerusakan pada tanaman kelor
·
Lakukan
waktu pemanenan pada pagi menjelang siang agar luka tanaman cepat
mengering diterik sinar matahari siang
·
Pastikan
daun kelor yang dipanen dalam kondisi kering agar tidak cepat busuk saat
disimpan atau dikirim. Bila perlu dijemur terlebih dahulu
Ø PANEN BUAH
·
Pilih hanya
buah/polung yang sudah matang untuk dipanen. Ciri-cirinya adalah buah/polong
sudah berwarna coklat kering dan dapat dengan mudah untuk dibuka kulitnya.
·
Biji yang
diambil kemudian dijemur dahulu 3-5 jam baru kemudian disimpan ditempat sejuk
dan kering
·
Jangan
memanjat pohon saat memanen buahnya karena dahan dan cabang kelor mudah patah.
Gunakan galah panjang untuk memudahkan panen buahnya
Ø JENIS HAMA PADA POHON KELOR DAN
CARA PENGENDALIANNYA
1. Hama Serangga
·
Ini yang
paling umum menyerang tanaman kelor. Beberapa serangga seperti ulat, belalang,
rayap dan larva uret sering menyerang tanaman sehingga menghambat
pertumbuhan dan mengurangi hasil produksi tanaman.
Gunakan insektisida alami seperti air rendaman tembakau atau jika serangan hama serangga terlalu kuat maka bisa menggunakan insektisida yang dijual di toko-toko pertanian yang disesuaikan dengan jenis serangganya.
Gunakan insektisida alami seperti air rendaman tembakau atau jika serangan hama serangga terlalu kuat maka bisa menggunakan insektisida yang dijual di toko-toko pertanian yang disesuaikan dengan jenis serangganya.
2. Hama Jamur
·
Inilah
alasannya mengapa penting untuk memberikan fungisida pada lubang tanam sebelum
ditanami kelor. Serangan jamur akan sulit diatasi bila menyerang bagian akar.
Gejala akar tanaman yang terserang jamur ialah tanaman akan tampak layu dimana
batang dan dau perlahan-lahan mengering dan akhirnya mati.
·
Ketika
muncul gejala serangan jamur masih bisa dilakukan pengkocoran fungisida di area perakaran , akan tetapi
lebih baik mencegahnya sedari awal. Area lain yang diserang jamur ialah daunnya
yang mana akan timbul bercak-bercak kecoklatan pada bagian yang terserang
jamur. Gunakan fungisida yang dapat dengan mudah anda beli di toko-toko
pertanian untuk mengendalikan hama jamur yang menyerang bagian tanaman.
3. Hama Bakteri
·
Meski jarang
terjadi, namun bukan berarti tak mungkin akar tanaman kelor terserang bakteri.
Penting untuk menjaga kondisi tanah di area perakaran agar tidak becek atau
menggenang air. Hal ini agar bakteri patogen tidak membusukkan akar dan akhirnya
mematikan tanaman. Gejala yang muncul bila tanaman terserang bakteri
hampir sama dengan gejala serangan jamur pada akar.
·
Hanya saja
tanaman akan lebih cepat mati bila terserang bakteri.
·
Cara
mengatasi hama pada daun kelor: Kocorkan bakterisida jika muncul gejala
serangan. Jaga area tanah agar tidak menggenang air sekaligus lakukan
penyiangan secara rutin dan teratur disekitar tanaman kelor.
v TIPS
ü Semprotkan pupuk organik cair pada
daun kelor agar pertumbuhan daun menjadi rimbun. Otomatis hasil panen
meningkat.
ü Semprotkan ZPT auksin agar tunas dan
cabang baru cepat tumbuh sehingga interval panen lebih cepat
ü Berikan NPK dan Kalsium sebagai
pupuk dasar ataupun susulan agar pertumbuhan tanaman lebih cepat, sehat dan kuat